RINDU YANG TERJEDA

Selama pandemi madrasah berwarna kombinasi hijau, kuning dan orange itu sudah hampir 1,5 tahun kami tinggalkan. Banyak kenangan indah yang tak bisa dilupakan, di mana setiap paginya sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, kami selalu mengadakan tadarus bersama di lapangan. Dalam kegiatan tadarus itu kami membaca Asmaul Husna, membaca hafalan Al-Qur’an dan adanya tausyiah dari para guru yang telah terjadwal.

Setelah selesai tadarus dilanjutkan dengan sholat Dhuha bersama. Kemudian dilanjutkan pula KBM yang dilaksanakan di dalam kelas. Ada rasa rindu yang kami rasakan ketika mengajar di kelas. Ada peserta didik yang fokus melihat kami mengajar, ada peserta didik yang hanya melamun entah apa yang dipikirkan, bahkan ada peserta didik yang diam-diam menyedot es yang di simpan di kolong mejanya.

Ketika bel istirahat berbunyi, peserta didik langsung keluar kelas. Banyak keceriaan yang terjadi ketika peserta didik beristirahat. Ada yang jajan di kantin sampai-sampai penjualnya tidak terlihat karena dikerumuni oleh anak-anak, ada yang makan bekal makanannya dari rumah, ada yang bermain bola di lapangan serta ada yang sekadar bercerita ngalor ngidul bersama teman-temannya. Yang jelas waktu istirahat benar-benar digunakan oleh peserta didik untuk melepaskan kepenatan selama KBM di kelas.

Ketika waktu Dzuhur tiba, kami pun melaksanakan sholat berjamaah. Di mana setelah sholat dzuhur diadakan tausyiah yang dibawakan oleh peserta didik secara bergantian.

Pukul tiga sore ketika waktunya pulang, suasana pulangpun selalu berjalan tertib. Orang tua yang menjemput anak-anaknya sudah menunggu di lapangan sekitar 10 menit sebelum bel berbunyi. Ketika pulang sekolah terlihat wajah-wajah letih peserta didik, namun ketika esoknya tiba untuk memulai sekolah lagi, wajah-wajah itu kembali berseri dan bersemangat untuk menerima kembali ilmu yang diajarkan oleh kami.

Suasana seperti ini kami rindukan sekali. Rindu yang tak bisa berujung temu dan rindu yang terjeda oleh masa pandemi yang entah kapan akan berakhir.

Penulis : Haryanti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *